Book Review: Semua Ikan di Langit oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Juni 11, 2017




Judul: Semua Ikan di Langit
Penulis: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Penyunting: Septi Ws
Ilustrator isi: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Desainer sampul: Tim Desain Broccoli
Cetakan pertama: Februari, 2017
Tebal: 259 hlm
ISBN: 9786023758067

🌞🌞🌞

Blurb:
Pekerjaan saya memang kedengaran membosankanㄧmengelilingi tempat yang itu-itu saja, diisi kaki-kaki berkeringat dan orang-orang berisik, diusik cicak-cicak kurang ajar, mendengar lagu aneh tentang tahu berbentuk bulat dan digoreng tanpa persiapan sebelumnyaㄧtapi saya menggemarinya. Saya senang mengetahui cerita manusia dan kecoa dan tikus dan serangga yang mampir. Saya senang melihat-lihat isi tas yang terbuka, turut mendengarkan musik yang dinyanyikan di kepala seorang penumpang... bahkan kadang-kadang, meyaksikan aksi pencurian.

Trayek saya memang melewati Dipatikur-Luewipanjang, sebelum akhirnya bertemu Beliau, dan memulai trayek baru: mengelilingi angkasa, melintasi dimensi ruang dan waktu. 



Ada pesan singkat dan tanda tangan penulis.


[Beberapa dari isi post ini ada aku kutip dari bookstagramku karena bulan Maret lalu, aku mengikuti event baca bareng dengan Reader Squad.]

"Saya cuma berpikir, kalau ikan yang seharusnya tinggal di laut bisa ada di langit, mungkin bisa ada ubur-ubur yang terbang juga." – halaman 22

Aku selesai membaca buku ini dalam waktu 3 minggu. Lumayan lama untuk sebuah buku fiksi berbahasa Indonesia. Buku ini memiliki unsur magis dan surealis yang berat bagiku. Buku ini membuatku pusing. Bingung. Banyak metafora yang tidak aku mengerti dan tidak bisa aku artikan. Maksudnya apa? Maknanya apa? Ini kenapa? Rasanya malas sekali untuk melanjutkan baca buku ini. Tapi kalau aku nggak selesaikan, aku tidak akan tau ceritanya. Nanti malah mengambur-hamburkan uang (salah satu alasan kenapa aku harus selesai membaca suatu buku). Jadi, aku menyelesaikan buku ini hanya sebagai penikmat cerita dan tidak mau pusing memikirkan maksud ceritanya. Sesudah masuk halaman 100 ke atas, hebatnya, aku dibuat terkejut. Aku sepertinya tidak menyesal baca awal yang (menurutku) membosankan ini. 

Wollie (kucingku)  dan Bastet melihat ke arah bus yang melayang!😂😅

Sudut pandang buku ini yaitu dari sebuah Bus Damri gendut berwarna biru. Yak, kesalahan pada sampul, sudah biasa. Sayangnya, bus ini hanya menceritakan sedikit kehidupan lamanya saat berkerja mengelilingi kota. Ia sangat banyak menceritakan Beliau, anak lelaki dengan mantel berwarna biru tua dalam ukuran dewasa yang panjangnya melebihi tinggi tubuhnya sendiri.


"Dan ia begitu pucat. Dan ia tak bergerak. Dan ia tidak bernafas. Namun, ia tidak mati." – halaman 10

Beliau tidak makan, tidak tidur, tidak lelah, tidak pernah berbicara. Beliau yang misterius pergi dengan bus yang dibantu melayang oleh ikan julung-julung buatannya. Sosok Beliau ini sangat mengingatkanku pada The Little Prince, karena sama-sama berkelana ke berbagai macam tempat, menemui bermacam-macam makhluk. Ada kucing dari Kamar Paling Berantakan di Seluruh Dunia, manusia berbagai latar belakang, kecoa bule dari Rusia, hingga sebuah pohon besar dan para anaknya yang cara bicaranya sangat aneh. Masing-masing dari mereka ada yang baik dan yang jahat, dan semuanya mendapat perlakuan yang berbeda-beda dari Beliau.

Dari keseluruhan, aku menikmati perjalanan ajaib mereka, walau di sisi lain aku dibuat pusing. Terbantu dengan banyak ilustrasi cantik di dalam buku. (Aku tidak bisa banyak upload foto ilustrasinya karena bisa mengandung spoiler. Asli, deh. Cantik!).

Rating: ðŸŒŸðŸŒŸðŸŒŸðŸŒŸ

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.